1. Pemeriksaan Awal
Lakukan pemeriksaan awal kendaraan sebelum melakukan engine start meliputi pengecekan lampu indikator, kondisi bodi, tekanan angin ban, pemeriksaan bagian bawah untuk mengecek kebocoran oli, termasuk minyak rem.
2. Berat beban di mobil juga dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Untuk itu ada baiknya keluarkan barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Jika di mobil terdapat roof rack dan tidak sedang digunakan sebaiknya dilepas. Namun, jika Anda menggunakannya untuk membawa barang sebaiknya berkendara dengan kecepatan rendah agar untuk menghindari barang bawaan terjatuh.
3. Pastikan menggunakan sabuk pengaman (safety belt)
jangan lupa mengencangkannya. Karena dapat melindungi si pengguna dari cedera lebih berat saat terjadi kecelakaan. Cara memakai safety belt dengan benar yaitu silangkan safety belt dari tulang bahu ke pinggul sebab kedua tulang tersebut paling kokoh di tubuh manusia. "Umumnya orang menggunakan safety belt dengan alasan untuk menghindari sanksi tilang dari petugas polisi. Padahal, peranti ini sangat penting," ungkap Bintarto Agung, Presiden Director merangkap Instruktor Indonesia Defensive Driving Center.
4. Sesuaikan posisi spion dalam dan samping
sesuaikan spion agar pengemudi dapat melihat semua sudut secara optimal. Pasalnya, setiap mobil pasti memiliki blind spot area (area yang tidak terlihat pengemudi), sebaiknya lakukan head check atau menengokkan kepala sesaat sebelum pindah jalur atau berputar.
5. Penguasaan setir.
"Posisi yang ideal memegang setir, posisikan kedua tangan berada di posisi jam 3 dan 9 karena aman, jika terjadi kecelakaanairbags (kantong udara) akan mengembang diantara kedua tangan. Selain itu, dapat menyalakan tuas lampu belok maupunwiper dengan jari bukan dengan tangan," tambah Bintarto.
6. Hilangkan kebiasaan buruk saat mengemudi
seperti merokok, menerima panggilan telepon, makan, minum atau bahkan mengobrol. Karena bila dilakukan dapat mengganggu konsentrasi mengemudi. Tapi, jika ingin melakukan hal tersebut, pengemudi sebaiknya berhenti sejenak di tempat aman atau memastikan telepon selular Anda terhubung dengan hands-free.
7. Saat mengemudi dianjurkan untuk menjaga jarak aman.
Pengemudi defensive selalu menyediakan ruang antara mobil di depan, samping dan belakang. Dalam hal ini, jangan mengikuti terlalu dekat sebab kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian. Semakin banyak ruang semakin banyak waktu tersedia untuk bereaksi. "Menjaga Jarak aman antara kendaraan saat beriringan adalah 3 detik," kata Bintarto.
8. Teknik pengoperasian gigi transmisi.
Walau mobil Anda sudah menerapkan teknologi yang ramah bahan bakar ternyata tidak menjamin jika karakter berkendara kebanyakan pengemudi masih buruk. Mesin dengan bahan bakar bensin rata-rata bekerja optimal di putaran 2.000 - 2.500 rpm. Oleh karena itu, saat melakukan perpindahan gigi sebaiknya lakukan pada jarak rpm 2.000 sampai 2.500 rpm.
9. Efisiensi bahan bakar.
Ada baiknya memperhatikan momentum kendaraan. Misalnya, ketika akan mendekati perempatan atau pertigaan lampu lalu lintas, sebaiknya angkat kaki dari pedal gas lebih awal dan biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem. Hal ini diklaim mampu menghemat konsumsi bahan bakar mobil Anda.
10. Matikan mesin mobil
jika berhenti dan terdiam selama lebih dari 20 detik (tapi syaratnya mesin mobil harus dalam kondisi mudah start). Sebab, mesin yang hidup dalam kondisi diam yang lama misal 3 menit sama halnya dengan Anda melakukan perjalanan sejauh 1 km pada kecepatan konstan 50 km/jam.
Sumber : klik
0 comments:
Post a Comment